Expression Regret: Ungkapan Penyesalan dalam Bahasa Inggris
kampung-inggris-pare.id (Expression Regret : Ungkapan Penyesalan dalam Bahasa Inggris) – Sebagai makhluk sosial kita pasti pernah melakukan sebuah kesalahan entah itu kesalahan yang disengaja atau yang tidak di sengaja. Untuk menjaga hubungan agar tidak larut lebih dalam pada kesalahpahaman maka kita perlu mengungkapkan penyesalan, meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.
Untuk kamu yang sedang belajar dan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, materi mengenai expression regret merupakan salah satu materi yang wajib kamu pahami. Apalagi kamu bercita-cita untuk study abroad. Agar ungkapan penyesalanmu tidak melulu itu-itu saja yuk kita bahas apa saja contoh frasa-frasanya.
Frasa Expression Regret
I’m sorry if atau I’m sorry about
“Saya minta maaf apabila” frasa ini cocok digunakan untuk expression regret atau mengungkapkan sebuah penyesalan dalam bahasa inggris. Frasa ini digunakan dalam konteks yang lebih formal atau untuk berbicara pada orang yang lebih tua.
Contoh:
- “I’m sorry if my comments came across as insensitive. That wasn’t my intention.” (Maaf jika komentar saya terdengar kurang peka. Itu bukan niat saya)
- “I’m sorry if I caused any confusion with my explanation.” (Maaf jika penjelasan saya menyebabkan kebingungan)
- “I’m sorry if I didn’t reply to your message earlier. I was caught up in a meeting.” (Maaf jika saya tidak menjawab pesanmu sebelumnya. Saya sedang ada pertemuan)
- “I’m sorry if my delay in finishing the project affected the timeline.” (Maaf jika keterlambatan saya dalam menyelesaikan proyek mempengaruhi jadwal)
- “I’m sorry if my absence at the event disappointed you. (Maaf jika ketidakhadiran saya dalam acara itu membuatmu kecewa)
I wish
Frasa expression regret yang pertama adalah “I wish” frasa satu ini cukup umum dan mudah untuk digunakan untuk mengungkapkan bentuk penyesalan. Frasa ini mengungkapkan sebuah bentuk penyesalan yang kita harap tidak akan terjadi kembali di kemudian hari.
Rumus Expression Regret I Wish: I Wish + past perfect tense
subject + had/ had not/ hadn’t + past participle (kata kerja bentuk ketiga
Contoh:
- “I wish I hadn’t said those hurtful words.” (Saya menyesal telah mengucapkan kata-kata yang menyakitkan)
- “I wish I hadn’t missed the opportunity to meet her.” (Saya menyesal telah melewatkan kesempatan untuk bertemu dengannya)
- “I wish I had listened to your advice.” (Saya menyesal tidak mendengarkan nasihatmu)
- “I wish I had taken better care of my health.” (Saya menyesal tidak menjaga kesehatan dengan lebih baik)
- “I wish I could go back in time and change my decision.” (Saya berharap bisa kembali ke masa lalu dan mengubah keputusan saya)
I regret
Kalimat selanjutnya untuk expression regret yang bisa digunakan adalah “I regret” berarti saya menyesal ungkapan ini adalah ungkapan expression regret yang sifatnya langsung to the point.
Dalam menggunakan frasa ini biasanya diikuti dengan gerund (kata kerja+ing) atau noun (kata benda).
Contoh:
- “I regret not taking the opportunity to study abroad when I had the chance.” (Saya menyesal tidak memanfaatkan kesempatan untuk kuliah di luar negeri saat saya punya kesempatan)
- “I regret not spending more time with my grandparents before they passed away.” (Saya menyesal tidak menghabiskan lebih banyak waktu dengan kakek nenek saya sebelum mereka meninggal)
- “I regret making that hasty decision without thinking it through.” (Saya menyesal mengambil keputusan tergesa-gesa tanpa memikirkannya dengan baik)
- “I regret not saving more money when I was younger.” (Saya menyesal tidak menyimpan lebih banyak uang saat saya masih muda)
- “I regret not apologizing to my friend sooner for the misunderstanding.” (Saya menyesal tidak segera meminta maaf kepada teman saya atas kesalahpahaman yang terjadi)
If only
Frasa lainnya yang bisa digunakan untuk mengungkapkan bentuk penyesalan adalah “if only” dalam bahasa Indonesia if only dapat diartikan sebagai “andaikan”, “andai saja”, “jika”, “jika saja”. Jadi bentuk penyesalan pada konteks if only adalah ketika mendapatkan kegagalan.
“If Only” pada ungkapan penyesalan dalam bahasa Inggris harus diikuti dengan kalimat bentuk “past perfect tense” karena konteksnya menyesali sesuatu yang terjadi pada masa lampau.
Contoh:
- “If only I had studied harder for the exam, I might have gotten a better grade.” (Andai saja saya belajar lebih keras untuk ujian, mungkin saya bisa mendapatkan nilai yang lebih baik)
- “If only I had listened to your advice, I wouldn’t be in this situation now.” (Andai saja saya mendengarkan nasehatmu, saya tidak akan berada dalam situasi ini)
- “If only I had known about the traffic, I would have left earlier.” (Andai saja saya tahu tentang kemacetan, saya pasti sudah berangkat lebih awal)
- “If only I had taken that job offer, my career might have been different.” (Andai saja saya menerima tawaran pekerjaan itu, mungkin karier saya akan berbeda)
- “If only I had been more careful, I wouldn’t have broken the vase.” (Andai saja saya lebih hati-hati, saya tidak akan merusak vas itu)
I Should Have
I should have merupakan frasa yang bisa digunakan untuk mengungkapkan bentuk penyesalan, dalam bahasa Indonesia frasa ini dapat diartikan “seharusnya”.
Dalam menggunakan frasa “I should have” terdapat beberapa aturan yang harus kita pahami, yaitu dengan menambahkan past participle atau kata kerja bentuk ketiga setelah “I should have”.
Contoh:
- “I should have double-checked the details before submitting the report.” (Seharusnya saya memeriksa ulang dengan detail sebelum mengirimkan laporan)
- “I should have listened to my instincts; they were right all along.” (Seharusnya saya mendengarkan insting saya; mereka selalu benar)
- “I should have arrived earlier to avoid missing the show.” (Seharusnya saya datang lebih awal agar tidak melewatkan pertunjukan)
- “I should have been more considerate of her feelings.” (Seharusnya saya lebih mempertimbangkan perasaannya)
- “I should have saved more money for emergencies.” (Seharusnya saya menyimpan lebih banyak uang untuk keadaan darurat)
Bagaimana? ternyata mudah sekali bukan mempelajari materi mengenai expression regret. Melakukan kesalahan adalah hal yang wajar, setiap dari kita pasti pernah berada di fase tersebut. Terpenting adalah berani mengakui kesalahan, menyesal dan tidak akan mengulanginya lagi.
Untuk kamu yang sedang berusaha keras meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, jangan berusaha sendiri ya karena pasti akan sangat berat. Kamu harus join di Titik Nol English Course. Karena Titik Nol English merupakan titik kumpul para pembelajar bahasa Inggris dari seluruh daerah yang ingin meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, tidak hanya kemampuan berbahasa. Titik Nol adalah the door to international opportunities. Dari Titik Nol English banyak alumni dan tutor kami yang akhirnya bisa sukses menjadi awardee beasiswa dan lanjut studi di Universitas terbaik dunia. program kursusnya pun beragam dan bisa kamu ikuti secara offline maupun online.
Tunggu apa lagi yuk daftar sekarang karena sedang ada penawaran terbaik untuk periode pendaftaran tanggal 10 dan 25.