Story Telling Bahasa Inggris dan Tips Melakukannya

Story Telling Bahasa Inggris

kampung-inggris-pare.id ­Story telling adalah kegiatan yang menyenangkan bahkan dianggap sebagai sebuah seni. Kegiatan ini bahkan menajdi salah satu daftar perlombaan di sekolah dengan menggunakan bahasa Inggris. Tahukah kamu tentang story telling? Atau setidaknya apakah kamu pernah mendengar istilah tersebut. Jika belum atau bahkan sudah pernah, kamu perlu membaca artikel ini untuk mengenalkan kamu hingga memperdalam pengetahuan kamu seputar story telling dalam bahasa Inggris.

Apa itu Story Telling?

Story telling adalah aktivitas bercerita atau mendongeng dengan hanya menggunakan kata-kata. Mendongeng saja mungkin sudah cukup memberikan definisi bagi story telling. Pencerita atau story teller tidak hanya membacakan atau mengulang bacaan cerita saja, namun diharapkan dapat memberikan pengalaman imajinasi yang kuat terhadap pendengar.

Dalam story telling, terkadang seseorang memiliki kemampuan bercerita yang tidak hanya mudah di pahami, akan tetapi juga mudah diingat dan bisa mempengaruhi emosi pendengar. Keahlian ini cukup berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bisnis. Maka dari itu seorang story teller memiliki kemampuan komunikasi di atas orang-orang pada umumnya. Selain secara lisan story telling juga bisa melalui tulisan.

Istilah story telling lebih berkaitan dengan carita yang berbahasa Inggris. Jika dalam bahasa Indonesia seringnya disebut bercerita atau mendongeng. Namun, sekarang kata ini digunakan untuk konteks umum yaitu bercerita, dan tidak terbatas pada cerita bahasa Inggris saja.

Selain secara lisan story telling juga bisa melalui tulisan.

Media Story Telling

Story telling bisa dilakukan melalui berbagai media seperti berikut:

1. Speaking

Yang pertama adalah speaking, yang satu ini adalah media paling mudah. Bercerita dilakukan oleh satu orang kepada satu atau lenih orang sebagai audiens. Terkadang story telling semacam ini bisa dilakukan dengan hanya dengan bercerita atau menggunakan properti seperti gambar, boneka, wayang, dan lain-lain.

2. Podcast

Nah, yang satu ini sering kita temui. Kita banyak menemukan podcast baik di YouTube maupun Spotify yang berisi cerita. Tentunya jika medianya adalah podcast, story telling hanya bisa dilakukan dengan kata-kata. Dalam hal ini kemampuan komunikasi dari pemilihan kata dan intonasi sangat dikedepankan.

3. Blog/Majalah

Media story telling selanjutnya adalah blog atau majalah. Media yang satu ini adalah media tulis. Jika kamu lebih suka atau lebih pandai dalam mengungkapkan sesuatu melalui tulisan. Kamu bisa memanfaatkan media ini untuk melakukan story telling.

4. Social Media

Yang terakhir adalah social media. Media yang satu ini banyak digandrungi kalangan muda. Media sosial adalah media terbaik jika kamu ingin lebih banyak ditonton. Media-media seperti Instagram, Tik Tok, dan YouTube bisa kamu jadikan media story telling baik audio, video, maupun teks.

Manfaat Story Telling

Story telling memiliki manfaat yang bagus, bagi audiens manfaatnya tentu adalah hiburan. Namun bagi seorang story teller kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan dalam memahami sesuatu, kemampuan analisis, serta komunikasi.

Selain itu, kegiatan ini juga menuntut kamu untuk lebih kreatif dalam mengembangkan ide dan pengekspresian sebuah cerita. Selain itu story telling bertujuan untuk mendapatkan respon audiens, ya respon seperti tertawa, kagum, kaget, ataupun sedih hingga menangis adalah kesuksesan seorang story teller dalam menyampaikan cerita.

Untuk menjadi ahli seseorang perlu memahami konsep dan berlatih. Kamu mungkin tahu kisah sangkuriang, namun belum tentu semua orang bisa menyampaikan kisah tersebut sambil diperhatikan banyak orang yang berharap mereka terhibur.

Indikator Cerita yang Bagus

Ada beberapa indikator sebuah cerita bisa dikatakan cerita yang bagus jika memenuhi kelima hal ini:

1. Menghibur

Ya, tentu yang pasti adalah menghibur. Apa tandanya sebuah cerita itu menghibur, yaitu mendapat perhatian dari audiens. Cerita yang menghibur cenderung didengarkan audiens dengan seksama. Selain itu juga mengundang beberapa respon emosional berkaitan dengan isi ceritanya.

2. Mendidik

Mendidik? Ya, maksudnya adalah dari sebuah cerita terdapat nilai-nilai yang bisa dipetik. Nilai-nilai ini berkaitan dengan moral yang kita anut. Nilai-nilai yang disampaikan pun juga bisa disesuaikan dengan latar belakang audiens, seperti anak-anak yang bagus untuk ditanamkan nilai pertemanan.

3. Relevan

Selanjutnya adalah relevan dengan kehidupan audiens. Misalnya cerita horor tentang gunung-gunung di Indonesia akan relevan dengan orang-orang yang suka mendaki gunung. Dengan memilih cerita yang relevan, pendengar akan lebih tertarik dan cenderung mengaitkan cerita dengan pengalaman mereka.

4. Ringkas

Cerita yang baik adalah yang tidak bertele-tele. Selain itu penentuan alur cerita yang tepat juga musti diperhatikan. Pencerita harus pandai meletakkan bagian pengenalan, konflik, hingga akhir dari sebuah cerita dengan tepat.

5. Melekat

Indikator cerita yang dinilai bagus terakhir adalah melekat. Cerita yang melekat di ingatan audiens ini bisa dipengaruhi berbagai hal. Misalnya humor, bagian akhir yang tidak bisa ditebak, atau bahkan cerita yang inspiratif.

Tenses Untuk Story Telling Bahasa Inggris

Dalam story telling bahasa Inggris, hal yang perlu kamu perhatikan adalah penggunaan tenses. Tenses yang sering digunakan untuk sebuah cerita adalah sebagai berikut:

1. Simple Past Tense

Pertama adalah simple past tense. Tense yang satu ini digunakan untuk kejadian di masa lampau. Cerita-cerita dongeng atau bahkan cerita umum dalam story telling kebanyakan menceritakan hal yang sudah terjadi di masa lalu. Karena itulah perlu memahami tense yang satu ini.

Rumus: Subject + V2 + Complement

Contoh kalimat: Once upon a time, there was a little boy who found a magical key in his backyard. The key opened a mysterious door that led to a magical world…………. (Dahulu kala, ada seorang bocah kecil yang menemukan kunci ajaib di halaman belakang rumahnya. Kunci tersebut membuka pintu misterius yang mengarah ke dunia ajaib.)

2. Simple Present Tense

Selanjutnya adalah simple present tense. Tenses ini biasanya terdapat dalam saat para tokoh sedang melakukan dialog?

Contoh: Subject + V1 + Complement

Contoh kalimat: John turned to his sister and asked, “Did you hear about the time Dad found a treasure chest buried in the backyard when we were kids?”… (John berpaling ke adik perempuannya dan bertanya, “Apakah kamu pernah mendengar tentang waktu Ayah menemukan peti harta karun yang terkubur di halaman belakang ketika kita masih kecil?”)

3. Past Perfect Tense

Tenses untuk story telling bahasa Inggris selanjutnya adalah menggunakan past perfect. Tense ini digunakan saat menceritakan back story atau peristiwa yang terjadi sebelum cerita hadir.

Rumus:  Subject + had + V3 + Complement

Contoh kalimat: She had eaten all the snacks in the house already. (Dia sudah makan semua makanan ringan di rumah).

Tips Story Telling

Story telling bahasa Inggris yang bagus adalah story telling yang dapat menarik perhatian audiens dan disampaikan dengan lancar. Untuk mencapai hal tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Persiapkan Cerita Dengan Baik

Sebelum mulai bercerita, pastikan kamu sudah memahami cerita yang ingin kamu sampaikan. Pahami plot, karakter, dan setting cerita. Kamu juga bisa berlatih menceritakan cerita tersebut kepada diri sendiri atau orang lain. Hal ini akan membantu kamu untuk lebih memahami cerita dan menyampaikannya dengan lebih jelas.

2. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Sederhana

Hindari menggunakan kata-kata yang rumit atau teknis yang tidak akan dipahami oleh audiens. Gunakan bahasa yang sehari-hari dan mudah dimengerti. Hal ini akan membantu audiens untuk mengikuti cerita dengan lebih mudah.

3. Gunakan Intonasi dan Ekspresi yang Tepat

Intonasi dan ekspresi yang tepat dapat membantu menghidupkan cerita dan membuat audiens lebih tertarik untuk mendengarkan. Misalnya, kamu bisa menggunakan intonasi yang meninggi untuk menekankan bagian-bagian penting dari cerita. Kamu juga bisa menggunakan ekspresi wajah dan gerakan tubuh untuk menyampaikan emosi karakter dalam cerita.

4. Gunakan Gestur dan Gerakan Tubuh yang Sesuai

Gestur dan gerakan tubuh yang sesuai dapat membantu menyampaikan cerita dengan lebih jelas dan menarik. Misalnya, kamu bisa menggunakan gestur untuk menunjukkan arah atau gerakan suatu objek dalam cerita. Kamu juga bisa menggunakan gerakan tubuh untuk menggambarkan emosi karakter dalam cerita.

5. Berlatihlah Sesering Mungkin

Semakin sering kamu berlatih, semakin lancar dan percaya diri kamu dalam bercerita. Kamu bisa berlatih di depan cermin atau di depan orang lain.

Nah, itulah penjelasan tentang story telling bahasa Inggris beserta tipsnya. Tentu untuk melakukannya, kamu harus memiliki kemampuan bahasa Inggris yang bagus, untuk itu tingkatkan kemampuan bahasa Inggrismu sebaik mungkin di Kampung Inggris Pare.

Kampung Inggris Pare adalah pilihan pertama untuk belajar bahasa Inggris. Metodenya yang unik, lingkungan yang mendukung, serta pengalaman bertahun-tahun menjadikan tempat ini ramai dikunjungi oleh mereka yang ingin menguasai bahasa Inggris dengan cepat. Info lebih lengkapnya klik di bawah ini ya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top