Cara Menentukan Topik Skripsi Tanpa Ribet

kampung-inggris-pare.id (Cara Menentukan Topik Skripsi Tanpa Ribet) – Pada umumnya, beberapa orang yang sedang menjalani semester akhir pada perkuliahan S1 menganggap bahwa “skripsi” adalah sesuatu yang sepertinya butuh persiapan yang ribet dalam dunia kuliah. Tapi jika ingin terus menerus dikeluhkan pun sepertinya percuma saja, itu karena skripsi adalah hal wajib yang harus dihadapi bagi mahasiswa S1 manapun yang sedang berada pada fase semester akhir. Skripsi adalah prosedur dasar untuk menuntaskan masa perkuliahan khususnya bagi mahasiswa strata 1 atau S1.

Baca juga: Perbandingan Harga Kursus Online di Kampung Inggris Pare

Cara Menentukan Topik Skripsi

Pengertian Skripsi dan Perbedaannya dengan Tesis serta Disertasi

Skripsi sudah dituangkan secara hukum dalam referensi yang jelas dan sah. Melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT); Skripsi (S1), Tesis (S2), dan Disertasi (S3) memiliki penjelasan dan perbedaan yang kuat, jelas, serta tentunya berlaku di Republik Indonesia. Referensi hukum ini dibutuhkan sebagai landasan kuat bagi sebuah Program Studi di Indonesia dalam merumuskan standar kriteria Skripsi, Tesis, dan Disertasi sekaligus referensi yuridis bagi siapa saja yang melakukan justifikasi ataupun diskualifikasi penelitian yang dilakukan oleh seorang mahasiswa S1, S2, ataupun S3 di Indonesia.

Baca juga: Info TOEFL ITP UPI dan TOEFL ITP Unsyiah

Berdasarkan kedua referensi tersebut skripsi, tesis, dan disertasi memiliki persamaan:

  • Sama-sama merupakan Karya Tulis Ilmiah sehingga penyusunannya harus memenuhi metode ilmiah dan nilai-nilai kemanusiaan, baik redaksi maupun substansi.
  • Ditulis oleh seorang mahasiswa, bukan kelompok.
  • Semuanya harus dipublikasikan baik secara offline maupun online sesuai level yang telah ditentukan.

Sedangkan perbedaannya terletak pada standar tugas akhir dari masing-masing strata tersebut. Adapun beberapa perbedaan antara Skripsi, Tesis, dan Disertasi terletak pada poin-poin seperti berikut ini:

1. Permasalahan

  • Skripsi: Dapat diangkat dari pengalaman empirik, tidak mendalam
  • Tesis: Diangkat dari pengalaman empirik, dan teoritik, bersifat mendalam
  • Disertasi: Diangkat dari kajian teoritik yang didukung fakta empirik, bersifat sangat mendalam

2. Kemandirian Penulis

  • Skripsi: 60% peran penulis, 40% pembimbing
  • Tesis: 80% peran penulis, 20% pembimbing
  • Disertasi: 90% peran penulis, 10% pembimbing

3. Bobot Ilmiah

  • Skripsi: Rendah – sedang
  • Tesis: Sedang – tinggi. Pendalaman/pengembangan terhadap teori dan penelitian yang ada
  • Disertasi: Tinggi, Tertinggi dibidang akademik. Diwajibkan mencari terobosan dan teori baru dalam bidang ilmu pengetahuan

Baca juga: Kursus Private Bahasa Inggris Online

4. Metode/Uji Statistik

  • Skripsi: Biasanya memakai uji Kualitatif/Uji deskriptif, Uji statistik parametrik (uji 1 pihak, 2 pihak), atau Statistik non parametrik (test binomial, Chi kuadrat, run test), uji hipotesis komparatif, uji hipotesis asosiatif, Korelasi, Regresi, Uji beda, Uji Chi Square, dll
  • Tesis: Biasanya memakai uji Kualitatif lanjut/regresi ganda, atau korelasi ganda, mulitivariate, multivariate lanjutan (regresi dummy, data panel, persamaan simultan, regresi logistic, Log linier analisis, ekonometrika static & dinamik, time series ekonometrik) Path analysis, SEM
  • Disertasi: Sama dengan tesis dengan metode lebih kompleks, berbobot yang bertujuan mencari terobosan dan teori baru dalam bidang ilmu pengetahuan

5. Metode/Program Statistik yang Biasa Digunakan

  • Skripsi: Kualitatif/Manual, Excel, SPSS dll
  • Tesis: Kualitatif lanjut/SPSS, Eview, Lisrel, Amos dll
  • Disertasi: Kualitatif lanjut/SPSS, Eview, Lisrel, Amos dll

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, tentunya kita mau tidak mau harus rela disibukkan dengan skripsi untuk menyelesaikan masa kuliah kita di S1. Tapi tak perlu khawatir, karena di mana ada masalah di situ juga ada solusinya!

Untuk meringankan permasalahan dalam mengerjakan skripsi bisa kita mulai sejak dari menentukan topik skripsi-nya. Jika sudah ringan setidaknya sambil menyelesaikan skripsi kamu bisa melakukan kegiatan yang lain, seperti les TOEFL secara online atau pun kegiatan-kegiatan bermanfaat lainnya. Nah berikut ada beberapa cara yang bisa membantu kamu, khususnya mahasiswa S1 semester akhir dalam menentukan topik skripsi. Apa-apa saja cara tersebut? Mari simak informasi berikut ini sampai habis.

Baca juga: Kampung Inggris di Mana? + Info Terbaru (Program Kursus & Biaya)

5 Cara Menentukan Topik Skripsi tanpa Ribet

1. Buat Daftar Topik

Pada tahap awal, kamu bisa membuat daftar topik yang sekiranya relevan dengan studi kamu dengan cara-cara ini:

  • Tulis hal menarik yang kamu suka dari bidang studimu.
  • Baca lagi tugas-tugas lama yang pernah kamu tulis.
  • Lakukan riset kecil tentang isu terbaru yang relevan dengan studi.
  • Baca penelitian-penelitian terdahulu dan cari kerumpangan dari penelitian tersebut.
  • Brainstorming ide dengan teman atau kerabat.

2. Seleksi Daftar Topik

Setelah melakukan langkah pertama, kamu tentu sudah memiliki beberapa topik yang sekiranya bisa dilanjutkan jadi penelitian. Nah, tahap selanjutnya adalah menyeleksi topik mana yang memang benar-benar cocok untuk kamu. Kamu harus mempertimbangkan sumber baru dari topik tersebut, kelengkapan sumber data, kerumitan topik, dan sebagainya. Selain itu, kamu bisa juga memilih topik yang sejalan dengan karir yang kamu minati setelah lulus.

3. Buat Ringkasan dari Topik Terpilih

Pada tahap ini, kamu sebaiknya sudah memiliki 1-3 topik yang akan kamu angkat menjadi skripsi. Coba lakukan riset sederhana terhadap topik tersebut. Kumpulkan penelitian-penelitian terdahulu yang relevan, kemudian tulis sisi positif dan negatif dari memilih topik tersebut (misalnya: topik A memiliki sumber data lengkap, namun lingkup bahasannya terlalu luas).

Baca juga: Kursus Bahasa Inggris Online untuk Karyawan

4. Konsultasikan ke Dosen Pembimbing

Setelah membuat rangkuman kecil tentang topik-topik yang kamu pilih, saatnya konsultasi ke dosen kamu. Jelaskan mengapa kamu memilih topik tersebut dan kesulitan apa yang sekiranya akan kamu hadapi. Dosen kamu pasti sudah punya pandangan yang lebih jauh tentang permasalahan tersebut.

5. Tulis Permasalahan/Pertanyaan Penelitian

Pada tahap yang terakhir ini, kamu tinggal menyusun pertanyaan-pertanyaan penelitian yang tentunya sesuai dengan topik yang kamu punya. Dalam mencari pertanyaan penelitian, kamu bisa menggunakan metode yang sama dengan pemilihan topik. Tulis aja dulu pertanyaan yang relevan sebanyak-banyaknya, baru setelah itu kamu seleksi satu per satu.

Itulah tadi 5 cara menentukan topik skripsi tanpa ribet yang bisa kamu terapkan. Jadi jangan lagi berfokus bahwa skripsi itu menyusahkan mahasiswa saja. Bagaimana pun juga semua tahap dalam menyusun skripsi bisa kita lalui asalkan kita masih menjaga semangat kuliah kita seperti awal masuk kuliah dahulu. Semoga bermanfaat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top